Matius 26:36-46
MENEKAN ALLAH
“Ya Bapa-Ku, jikalau cawan ini tidak mungkin lalu,
kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!”
(Matius 26:42)
Di bawah pimpinan
Jenderal George Patton pada Perang Dunia II, Laskar Ketiga berhasil memukul
mundur tentara Nazi sampai kabut dan hujan memaksa pasukan tersebut untuk
berhenti. Lalu Patton menelepon seorang pendeta tentara dan bertanya, “Apakah
Anda punya doa yang bagus mengenai cuaca?” Pendeta itu segera memenuhi
permintaan jenderal tersebut. Ia menulis sebuah doa, dan kemudian Patton
memerintahkan agar doa itu dicetak dan dibagikan kepada 250.000 orang prajurit
di bawah pimpinannya. Ia menyuruh mereka berdoa agar cuaca menjadi cerah.
Kitab Suci
mengajarkan bahwa Allah ingin agar kita membawa semua permohonan kita
kepada-Nya, dan yakin bahwa Dia peduli dan akan menjawab kita (Filipi 4:6; 1
Yohanes 5:14,15). Namun Dia tidak pernah memiliki kewajiban untuk menjawab
dengan cara seperti yang kita inginkan atau hanya karena banyak orang berdoa.
Ketika
Anak Allah menderita di Taman Getsemani, Dia mengajukan permohonan-Nya dengan
penyerahan yang rendah hati kepada Bapa-Nya dengan berkata, “Jadilah
kehendak-Mu” (Matius 26:42). Prinsip Getsemani itulah yang harus mendominasi
doa-doa kita.
Kehendak
Bapa selalu mengandung kasih dan hikmat yang tak terbatas. Oleh karena itu,
daripada mencoba untuk menekan Allah karena mengira Dia wajib menjawab doa
kita, seharusnya kita sebagai anak-anak yang percaya, dengan senang hati
menyerahkan semua keinginan kita kepada-Nya. Apa pun yang Dia anugerahkan akan
terbukti menjadi berkat terbaik pada akhirnya nanti.
DARIPADA MENCOBA UNTUK MEMAKSA ALLAH
SERAHKANLAH DIRI ANDA KE DALAM TANGAN-NYA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar