Senin, 19 November 2012

Pemberontak (Yesaya 30:8-17)



Yesaya 30:8-17

PEMBERONTAK
Sebab mereka itu suatu bangsa pemberontak, anak-anak yang suka bohong,
anak-anak yang enggan mendengar akan pengajaran Tuhan
(Yesaya 30:9)

Saya tak mau mendengarkan Ayah dan Ibu lagi!" Inilah ucapan yang tidak ingin didengar para orangtua dari anak remaja mereka. Ini berarti bahwa mereka telah memutuskan untuk tidak menaati orangtua. Biasanya mereka mengatakannya dengan penuh amarah, dan akan segera melupakannya.
Namun, terkadang seorang remaja memutuskan untuk menjadikan sikap ini sebagai cara hidup, sehingga akan menimbulkan kesulitan bagi setiap anggota keluarganya. Penolakan anak untuk me-naati otoritas hanya akan senantiasa menciptakan kekacauan dan mengurangi sukacita dalam hidup.
Para remaja secara terbuka menun-jukkan pemberontakan dan berpikir bahwa mereka akan bahagia bila menentang otoritas. Padahal, sebenarnya hal ini akan membuat hati mereka menderita.
Nabi Yesaya menceritakan tentang beberapa pemberontak -- orang-orang yang memberontak dan suka berbohong, yang menolak untuk mendengarkan firman Allah (ayat 30:8-17). Mereka berkata kepada-Nya, "Kami telah cukup mendengar. Kami tidak perlu mendengarkan Engkau!" Kekerasan hati telah membuat mereka menentang kebenaran Allah.
Pemberontakan tidak hanya dilakukan oleh para remaja atau umat di zaman Nabi Yesaya. Terkadang kita juga suka memberontak. Kita membaca firman Allah dan menganggap firman itu terlalu membatasi kita. Atau kita menyadari bahwa Allah ingin kita melakukan sesuatu, tetapi kita malah lari darinya. Semua ini hanya akan mengakibatkan kesedihan. Namun, jika kita menaati firman Allah, kita akan menikmati kedamaian-Nya di dalam hati kita – DB

KETAATAN MERUPAKAN JALAN MENUJU SUKACITA

Tidak ada komentar: